Resep Masakan

Cari Isi Blog Ini Saja

Tampilkan postingan dengan label radang mata. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label radang mata. Tampilkan semua postingan

15.5.14

Obat Tradisional Penyakit Mata dan Mata Kemasukan Benda Asing



Mata ibarat lampu penerang dalam kegelapan. Jika lampu padam, maka kita tidak bisa melihat apapun yang ada di sekitar kita. Atau paling tidak, ketika voltage aliran listrik turun, maka cahaya meredup sehingga kita hanya bisa melihat segala sesuatu secara samar.

Demikian pula dengan mata. Jika mata kita sakit atau kemasukan benda asing, maka kita akan mengalami gangguan dalam melihat segala sesuatu di sekitar kita. Bahkan jika mata kita mengalami kerusakan parah, maka kita akan hidup dan tinggal di dalam kegelapan alias jadi tuna netra.

Berikut ini saya berikan beberapa resep tradisional pengobatan mata infeksi dan mata kemasukan benda asing.

Untuk mata infeksi:

1. Aambil 9 lembar daun rumput tapak kuda atau kaki kuda alias pegagan. Cuci dengan air bersih, lalu digoyang-goyang agar bekas air cucian keluar dan jatuh dari daun. Jika sudah berkurang air bekas cucian, kucek-kucek daunnya lalu remas dan teteskan airnya di mata yang sakit. Lakukan setiap hari. 2. Untuk mata infeksi juga: dapat digunakan ASI (air susu ibu) dari siapa saja, lalu teteskan di mata. Lakukan ini setiap pagi 

3. Cara lainnya untuk menyembuhkan mata infeks adalah dengan menggunakan air kencing. Caranya, ambil air kencing sendiri (sebaiknya kencing waktu bangun pagi) lalu teteskan sedikit di mata. Lakukan setiap pagi.



Daun kaki kuda/tapak kuda/pegagan 

Berikut Ini obat untuk mencucui mata yang terkena atau kemasukan benda asing. 

Ambil 9 lembar daun kapuraca atau Bintangur, cuci dengan air bersih. Siapkan wadah berupaka baskon atau sejenis yang ukurannya lebih besar dari kepala Anda.Lalu daun kapuraca dirobek-robek kecil dan masukkan ke dalam baskom. Isi air bersih 1 liter ke dalam baskon berisi robekan daun kapucara lalu diaduk-aduk hingga air menjadi putih seperti air susu ibu. Selanjutnya, keluarkan semua roekan daun hingga tersisa airnya saja. Kemudian sSelamkan kedua mata ke dalam air dalam baskom lalu mata dikedip-kedipkan selama 2 menit supaya kotoran di dalam mata keluar. 
Pohon kapuraca/bintangur

CATATAN:
1. Kapuraca atau Bintangur/Bintangor adalah salah satu spesies tumbuhan dalam famili Calophyllaceae yang konon berasal dari Semenanjung Malaysia walaupun tumbuhan ini banyak tumbuh di daerah pantai karena buahnya dihanyutkan arus laut lalu tumbuh di mana buah tersebut terdampar. Nama botaninya adalah Calophyllum austrocoriacium. Nama lainnya yakni paku acak, paka acak, penaga laut, bakakol, atau entangor.
2. Untuk yang berambut panjang, sebaiknya rambut/kepala dibungkus dengan kain atau plastik penutup kepala yang biasa digunakan untuk mandi agar rambut tidak terurai ke dalam baskom.
.

20.5.12

Khasiat Daun Sirih Merah yang Luar Biasa

Jika kita menyebut sirih, pasti pikiran kita akan terpaut dengan pinang dan kapur. Sebab, sirih, pinang dan kapur adalah tiga bahan yang sangat familiar dengan kebudayaan dan tradisin nusantara sebagai obat dan bahan kunyahan oleh nenek moyang kita. Bahkan sampai saat ini, masih banyak orangtua bahkan anak muda di daerah tertentu masih mengonsumsi sirih-pinang-kapur. Apalagi bagi masayarakat Papua, ketiga bahan ini merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan keseharian mereka. 
Sirih yang paling banyak dikenal adalah sirih daun hijau yang biasa dikonsumsi bersama pinang dan kapur. Ketiga bahan ini juga menjadi bahan upacara adat atau acara-acara khusus. Baik sebagai "sesuguhan" maupun sebagai pelengkap dalam upacara adat seperti  perkawinan adat Jawa, menyambut tamu penting dll. Daun sirih juga dimanfaatkan untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut karena kandungan antispetik dengan menyusurnya (makan sirih). 
Sedangkan sirih merah, sangat jarang orang mengenalnya. Jika sirih hijau bisa kita temuakan daun atau buahnya di pasar-apsar tradisional terutama di Papua, maka sirih merah sangat jarang ditermukan bahkan mungkin tidak dijual di pasar-pasar. Paling tidak bisa ditemukan di halaman rumah keluarga tertentu di daerah tertentu denga fungsi utama sebagai tanaman hiasa karena warnanya yang eksotis. 
Sirih merah adalah tumbuhan rambat yang aslinya tumbuh liar di hutan-hutan di bawah keteduhan pepohonan. Karena warnanya yang eksotis, maka orang mengambilnya sebagai tanaman hias dan kemudian memanfaatkannya sebagai bahan obat tradisional berbagai penyakit. Karena telah diketahui manfaatnya bagi kesehatan manusia, maka sirih merah mulai dibudidayakan, tidak lagi sekadar tanaman hias tetapi paling penting adalah fungsinya sebagai obat.
Belakangan ini tanaman sirih merah (Piper betle L. Var rubrum), sedang populer  karena dipercaya memiliki manfaat obat yang jauh lebih beragam. Meski belum diketahui dengan pasti asal tanaman obat ini, sirih merah sering ditemui di berbagai daerah seperti di  lingkungan keraton Yogyakarta dan lereng Gunung Merapi, Papua, Jawa Barat, Aceh, Sulawesi Utara dan beberapa daerah lainnya.

Pengalaman pribadi
Pada masa kecil saya merasa pernah melihat-lihat daun ini di hutan belukar tidak jauh dari rumah kami di kampung, di pulau Lembeh Kota Bitung. Tapi tidak pernah tahu kalau tumbuhan ini sangat berkhasiat obat.  Sabtu kemarin (19 Mei 2012)  saya mudik ke kampung dan tanpa rencana harus berjalan ke kebun pala orangtuaku sekitar 500 meter dari rumah. Tanpa sengaja ketika melewati hutan belukar., saya melihat begitu banyak tumbuhan sirih merah tumbuh di tepi jalan kebun. Karena penasaran dengan popularitas sirih merah, maka coba mengambil beberapa pohon untuk ditanam di halaman orangtua dan juga halaman rumahku di kota. Melihat saya membawa tumbuhan ini, ibuku bertanya, tumbuhan apa itu dan untuk apa. Saya katakan, ini sirih merah, gunanya untuk tanaman hias dan obat. Cuma saya sendiri lupa obat apa saja. 


Ini daun sirih yang aku ambil di hutan belukar di kampungku 
Desa Mawali di Pulau Lembeh Kota Bitung Sulawei Utara

Karena penasaran, aku coba buka internet dan mencari tahu apa saja manfaatnya. Eeeehhh ternyata luar biasa manfaatnya sebagaimana saya kutip sebagian dari kompas.com seperti berikut ini:

1. Obat Keputihan
Pada awal tahun 2002, di sebuah desa di lereng Gunung Merapi, herbalis Bambang Sadewo, penulis buku Basmi Penyakit dengan Sirih Merah, secara tidak sengaja menemukan tanaman ini. Warna bagian bawahnya merah mengkilap dengan bentuk daun tidak berbeda dengan sirih hijau. Tamanannya menjulur memanjang dan beruas.
Rasa daun sirih merah sangat pahit. Aromanya lebih tajam bila dibandingkan dengan sirih hijau.
Meski kandungan kimia tanaman ini belum diteliti secara detail, dari hasil krematogram diketahui daun sirih merah mengandung flavonoid, senyawa polevenolad, tanin, dan minyak atsiri. Efek zat aktif yang terkandung daun sirih merah dapat merangsang saraf pusat dan daya pikir.
Daun sirih merah memiliki efek mencegah ejakulasi dini, antikejang, antiseptik, analgetik, antiketombe, mengendalikan gula darah, lever, antidiare, meningkatkan daya tahan tubuh, dan meredakan nyeri. Juga dipercaya mampu mengatasi radang paru, radang tenggorokan, radang gusi, hidung berdarah atau mimisan, dan batuk berdarah.
Ekstrak daun sirih merah juga mampu mematikan jamur Chandida albicans penyebab sariawan. Selain itu, berkhasiat mengurangi sekrasi pada liang Mrs. V, keputihan dan gatal-gatal pada alat kelamin, sekaligus sebagai pembersih luka (efek antiseptik).
Secara empiris ekstrak daun sirih merah dalam pemakaian tunggal atau diformulasikan dengan tanaman obat lain mampu membatasi aneka keluhan. Contohnya gangguan gula darah, peradangan akut pada organ tubuh, luka yang sulit sembuh, kanker payudara dan kanker rahim, leukemia, TBC dan radang hati, wasir, jantung koroner, darah tinggi, dan asam urat.
Hasil penelitian Andayana Puspitasari, Apt., dari Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi UGM Yogyakarta, sirih merah mengandung flavonoid, alkoloid, senyawa polifenolat, tannin dan minyak atsiri. Memanfaatkan daun sirih merah ini, selain dalam bentuk segar, bisa juga dengan teknik pengeringan memakai sinar matahari.
Herbalis Bambang Sadewo menjelaskan, rajangan dauh sirih merah yang telah 60 persen kering ditempatkan di tampah yang ditutup dengan kain hitam transparan. Penutupan dengan kain ini agar daun tidak kabur terbawa angin.
Setelah kering benar, daun sirih merah dimasukkan ke dalam kantong plastik tebal transparan atau bening. Tujuannya, agar kualitas sirih merah tetap terjamin dan bisa bertahan hingga satu tahun.
Ramuan sirih merah, tunggal atau campuran
Untuk meramu daun sirih merah, menurut herbalis Bambang Sadewo, dapat secara tunggal atau dicampur dengan tanaman obat lain. Berikut beberapa contoh ramuan daun sirih merah untuk beragam gangguan:

1. Jantung
Ramuan tunggal: - Ambil daun sirih berukuran sedang sebanyak 3-4 lembar atau ukuran kecil 6-8 lembar. Cuci bersih, kemudian diiris kecil-kecil. Rebus dengan air sebanyak 4 gelas (800 ml) sampai mendidih dan tersisa 2 gelas, lalu saring. Ramuan ini diminum selagi hangat, dua kali sehari sebelum makan. Sekali minum satu gelas.

Ramuan dengan tanaman obat lain: - Siapkan daun sirih merah ukuran sedang sebanyak 3-4 lembar, daun asam 30 gram, belimbing sayur 2 buah, umbi dea kering 3 gram dan daun gingseng 4 lembar. Semua bahan dicuci bersih, diiris kecil-kecil, lalu direbus dengan tiga gelas air (600 ml) hingga tersisa 1,5 gelas. Ramuan ini diminum tiga kali sehari selagi hangat. Bisa ditambah satu sendok teh madu. Sekali minum setengah gelas.

2. Diabetes
Ramuan tunggal:
- Petik tiga lembar daun sirih merah setengah tua dan daun keenam atau ketujuh dari pucuk. Cuci bersih semua daun, kemudian iris kecil-kecil. Rebus dengan air sebanyak tiga gelas (600 ml) sampai mendidih dan tersisa 1,5 gelas. Minum sehari tiga kali sebelum makan, sekali minum setengah gelas.

Ramuan dengan tanaman obat lain:- Ambil tiga lembar sirih merah ukuran sedang, 40 gram kulit kayu gayam yang sudah dibersihkan bagian luarnya, dan 30 gram kulit kayu jamblang kering. Bahan-bahan ini diseduh dengan 2 gelas (400 ml) air hingga mendidih dan tersisa 1 gelas. Saring, minum sehari dua kali tiap pagi dan sore hari sebelum makan. Sekali minum setengah gelas.

3. Organ mulut- Daun sirih segar sebanyak 5 lembar, dicuci dan direbus dengan dua gelas (400 ml) sampai mendidih dan tersisa 1 gelas. Dinginkan, dan pakai untuk obat kumur tiga kali sehari.
Catatan: Ramuan ini sangat baik untuk mengobati gusi berdarah, sariawan, gigi berlubang, bau mulut, dan radang tenggorokan.

4. Batuk atau penambah nafsu makan- Siapkan daun sirih merah yang tidak terlalu tua sebanyak 10 lembar, cuci, kemudian rendam dalam alkohol 70 persen selama 30 menit agar bakteri yang menempel pada daun mati. Daun sirih merah ditambah gula putih 100 gram direbus dengan air 4 gelas (800 ml) sampai mendidih dan tersisa satu gelas. Setelah dingin, tuangkan ke dalam botol yang bersih dan steril. Ramuan ini bisa diminum tiga kali sehari, sekali minum satu sendok makan.

5. Organ kewanitaan- Daun sirih merah tua sebanyak 8 lembar dicuci bersih, kemudian diiris-iris selebar 1 cm. Rebus dengan air 800 ml sampai mendidih. Setelah dingin, dipakai untuk membersihkan organ kewanitaan dua kali sehari.

6. Radang mata- Ambil daun sirih merah yang agak muda (daun kelima dari pucuk) sebanyak 4 lembar, cuci bersih. Rebus dengan air dua gelas hingga mendidih dan tersisa satu gelas. Setelah dingin, air tersebut digunakan untuk merendam mata yang sakit.

Cara pemakaian: Mata dibersihkan (cuci muka) kemudian direndam dengan air rebusan sirih merah secukupnya menggunakan gelas khusus. Gunakan tidak lebih dari tiga kali sehari agar tidak terjadi iritasi pada lapisan mata.

Catatan: Sebelum digunakan, sebaiknya air rebusan diendapkan dulu. Gunakan air rebusan yang bening agar tidak terjadi iritasi pada mata.@ Lalang Ken Handita.

Entri Populer

Daftar Blog Saya

Pengobatan Alternatif