Resep Masakan

Cari Isi Blog Ini Saja

Tampilkan postingan dengan label akar pinang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label akar pinang. Tampilkan semua postingan

21.1.12

RAMUAN AMPUH PENYEMBUH IMPOTENSI PRIA

Jika ada pria orang dekat Anda (suami, saudara, ayah, teman, tetangga) atau mungkin Anda sendiri sebagai pria mengalami gangguan fungsi seksual, sangat direkomendasikan untuk mengobati dengan cara alamiah dari beberapa jenis tumbuhan berikut ini.

Akar alang-alang (Imperata cylindrica). Alang-alang termasuk tumbuhan obat dari keluarga rumput-rumputan (Gramineae). Dikenal sebagai ilalang, karena sukanya melanglang liar di kawasan tropis dan subtropis Afrika, sebagian India, Asia Tenggara, Australia, bahkan tersebar luas di Amerika Utara sampai Selatan, dan di daerah panas pada garis lintang 450 derajat di Selandia Baru dan Jepang. Di Filipina, akar alang-alang banyak digunakan untuk mengobati disentri. Sedangkan di Malaysia dimanfaatkan sebagai obat diare dan penyakit kelamin gonorrhoea. Di Papua dan Papua New Guinea, digunakan sebagai pembersih darah, obat ginjal, dan penghilang gangguan kandung kencing. Di Brunei, rebusannya dipercaya dapat menurunkan demam (febrifuga).Matsunaga dan kawan-kawan dalam Journal of Natural Products (1995) menyatakan, akar alang-alang mengandung senyawa eter biphenyl jenis cylindol A dan B. Senyawa cylindol A memperlihatkan aktivitas antiradang. Ada juga senyawa imperanene yang dapat mencegah pembekuan darah dalam pembuluh darah kelinci. Serta cylindrene dan graminone B yang berpengaruh mencegah penyempitan pembuluh nadi.
Akar pepaya (Carica papaya). Pepaya adalah buah yang kaya dengan antioksidan alami, seperti vitamin A dan C. Akar maupun buah matangnya dapat mengobati wasir. Sementara air rebusan akarnya, jika diminum, dipercaya akan meningkatkan keperkasaan pria, mengurangi pengeluaran urine (oliguria), obat penyakit kontak seksual seperti sifilis, flu, sakit panas, dan sembelit. Pemakaian setempat pada kulit bermanfaat sebagai obat bisul dan jerawat. Getah buahnya juga sring digunakan untuk menghaluskan kulit telapak tangan. Pepaya tersebar luas di daerah tropis dan umumnya dibudidayakan. Roth dan Lindotf dalam South American Medicinal Plants (2002) menyebut, akar pepaya mengandung senyawa alkaloid karpain, sebagai bahan aktif yang menggerakkan aktivitas jantung, mengurangi tekanan dalam pembuluh darah, mengurangi frekuensi urat nadi, penekan pada sistem saraf pusat, dan peluruh air seni.
Akar pinang (Areca catechu). Buah pinang yang masih muda maupun masak sering dikunyah sebagai perangsang (stimulan) atau diramu bersama daun sirih, gambir, dan sedikit kapur sirih sehingga hasil kunyahan berwarna merah. Di sejumlah negara Asia, biji pinang kadang dipakai sebagai obat peluruh cacing, baik pada manusia maupun binatang peliharaan, membersihkan datang bulan atau haid, obat diare, gangguan kencing, serta sakit pinggang. Tanaman pinang tak jelas asalnya. Kemungkinan besar berasal dari Malaysia Tengah, lalu menyebar ke Asia Selatan dan Asia Tenggara. Wang dan kawan-kawan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry (1997) menyebut, tanaman pinang, termasuk akarnya, mengandung senyawa alkaloid dengan unsur utama arecoline antara 0,1 – 0,2%, yang banyak terdapat pada biji pinang muda. Senyawa arecoline bekerja atas dasar susunan saraf pusat dan saraf di sekitarnya, berperan menaikkan denyut jantung, menaikkan penggunaan glukosa pada otak, dan memperbaiki fungsi ingatan pada penderita shock
Akar kelapa (Cocos nucifera). Akar kelapa bagi masyarakat tepi pantai kerap digunakan untuk mengobati penyakit kelamin. Di Cina, akarnya dipuji sebagai penciut selaput lendir, obat penahan perdarahan wasir, dan dapat memperbaiki aliran darah pada tubuh. Di kawasan Indocina, akarnya dipercaya sebagai penurun demam, peluruh kencing pada pengobatan penghentian kelebihan lendir (blennorrhea) akibat penyakit kelamin, obat penyakit liver, dan bronkhitis. Maurafe dan kawan-kawan dalam Journal Science Food Agricultural (1987) menegaskan, akar kelapa mengandung karbohidrat protides, lipid, asam lauric, myristic, dan coprylic. Asam laurie mudah dicerna sebagai sumber energi dan memperlihatkan antimikroba lipid monolourin yang dapat mempertinggi kekebalan tubuh manusia.
Rimpang jahe (Zingiber officinale). Jahe tidak asing lagi bagi semua orang, baik nama maupun bentuknya. Ia biasa digunakan sebagai bahan minuman dan bumbu penyedap masakan. Jahe termasuk keluarga temu-temuan, yang diperkirakan berasal dari India. Sekarang jahe telah dibudidayakan di seluruh lembah tropis. Jahe dapat tumbuh sampai ketinggian 1.500 m di atas permukaan laut, meski kebanyakan terdapat pada dataran rendah dengan curah hujan tertinggi 2.500 – 3.000 mm. Di Cina, sejak dulu jahe telah menjadi bahan minuman para Shaolin, karena dipercaya dapat memperbaiki stamina tubuh, perangsang (stimulan), memperbaiki sirkulasi darah, dan mengatasi gangguan pencernaan. Di sejumlah negara Asia, rimpang jahe digunakan sebagai obat memperbanyak keringat (diaforetik), antimuntah, pembersih haid, dan memiliki reputasi baik sebagai penguat syahwat. Namun, wanita hamil sebaiknya tidak mengonsumsi jahe, karena bisa mengakibatkan keguguran. Sukamura dan Suga dalam Medicinal And Aromatic 2 (1989) juga menulis, rimpang jahe memiliki unsur utama dengan aroma pedas jenis fenol, yang sifatnya tidak mudah menguap pada senyawa gingerol, shogaol, paradol dan zingerone. Rimpang jahe segar kering mengandung gingerol sekitar 1 – 2%. Sebagai bahan obat, jahe dapat meredakan kejang (antispasmodik), antiradang, rematik, membantu menurunkan kadar kolesterol darah, menurunkan tekanan darah, dan menyusutkan tumor hati. Senyawa shogaol dan gingerol memiliki kekuatan untuk mencegah muntah, peluruh getah empedu, dan melindungi hati, terutama menghadapi bahaya keracunan karbon tetraklorida. Kemampuan jahe akhirnya dapat memperbaiki fungsi hati, penyakit kuning, batu empedu, menaikkan aliran getah empedu, dan mengatasi gangguan gas dalam perut. Petunjuk Penggunaan Secara tradisional, di beberapa daerah di Indonesia, keempat akar dan satu rimpang dimaksud sangat ampuh menyembuhkan gangguang seksual kaum laki-laki. (Bagi masyarakat kepulauan Sangihe, biasanya ditambah dengan akar rumput .... dan rimpang kunyit induk).
Kelima bahan tersebut (jika mau bisa tambah resepnya orang Sangihe) digodok menggunakan periuk tanah liat atau direndam arak masing-masing 1 genggam akar alang-alang, 1 genggam akar pepaya, 1 genggam akar pinang, 1 genggam akar kelapa hijau, dan 1 jempol rimpang jahe.
Setelah dicuci bersih, akar-akar itu digodok dengan 1 liter air. Rebus sampai air tinggal setengahnya. Tambahkan gula aren atau madu secukupnya, kemudian minum dua kali sehari.
Untuk pengobatan, diminum setiap hari, sampai kondisi betul-betul normal. Jika cuma buat menjaga stamina, cukup minum dua hari (pagi dan sore) dalam satu minggu, atau satu hari dalam satu minggu.
Jika tujuannya untuk meningkatkan kesuburan, tambahkan ramuan itu dengan telur bebek dan madu secukupnya, diminum tiga hari berturut-turut sebelum istri selesai haid.

Entri Populer

Daftar Blog Saya

Pengobatan Alternatif