Nah, berikut ini resep pembuatan keripik ubi jalar yang bisa dikonsumsi sendiri, atau dapat dikembangkan menjadi usaha industri kecil rumah tangga yang menguntungan.
RESEP PEMBUATAN KERIPIK UBI JALAR
1. PENDAHULUAN
Serealia dan umbi-umbian banyak tumbuh di Indonesia.
Produksi serealia terutama beras sebagai bahan pangan pokok dan umbi-umbian
cukup tinggi. Begitu pula dengan bertambahnya penduduk, kebutuhan akan
serealia dan umbi-umbian sebagai sumber energi pun terus meningkat.
Tanaman dengan kadar karbohidrat tinggi seperti halnya serealia dan
umbi-umbian pada umumnya tahan terhadap suhu tinggi. Serealia dan umbi-umbian
sering dihidangkan dalam bentuk segar, rebusan atau kukusan, hal
ini tergantung dari
selera.
Usaha penganekaragaman pangan sangat penting artinya sebagai
usaha untuk mengatasi masalah ketergantungan pada satu bahan pangan
pokok saja. Misalnya dengan mengolah serealia dan umbi-umbian menjadi
berbagai bentuk awetan yang mempunyai rasa khas dan tahan lama disimpan.
Bentuk olahan
tersebut berupa tepung, gaplek, tapai, keripik dan lainya.
Hal ini sesuai dengan program pemerintah khususnya dalam mengatasi masalah
kebutuhan bahan pangan, terutama non-beras.
Ubi jalar merupakan salah satu jenis makanan yang mampu
menunjang program perbaikan gizi masyarakat. Nilai kalorinya cukup
tinggi, yaitu 123 kalori/100 gram. Ubi jalar berkulit tipis dan berkadar air
tinggi sehingga perlu penanganan secara seksama selama proses panen, dan
pengangkutan serta
penyimpanan sebelum dimanfaatkan. Apabila kulit yang tipis
tersebut rusak, maka akan mudah sekali mikroorganisme (bakteri, jamur, dll)
masuk ke dalam umbi, sehingga seluruh bagian umbi akan cepat rusak.
Untuk memperpanjang masa simpan, ubi jalar dapat diolah
menjadi keripik.
2. BAHAN
1) Ubi jalar 10 kg
2) Minyak goreng 1 kg
3) Garam dapur 120 gram
4) Natrium metabisulfit 1 ons
5) Air 10 liter
3. ALAT
1) Pisau
2) Dandang
3) Ember
4) Tungku atau kompor
5) Tampah (nyiru)
4. CARA PEMBUATAN
1) Pilih ubi yang baru dipanen lalu cuci. Kupas dan
hilangkan bagian tunasnya;
2) Ubi jalar yang sudah dikupas cepat rendam dalam air untuk
mencegah perubahan warna;
3) Iris tipis-tipis dengan ketebalan 1 ½ ~ 2 ½ mm;
4) Untuk memperbaiki warna keripik dan menghilangkan rasa
getir dapat direndam dalam 10 liter air yang diberi 1 ons natrium
metabisulfit;
5) Cuci dan tiriskan kemudian kukus selama 5 menit setelah
air mendidih;
6) Tiriskan setelah dikupas;
7) Letakkan pada tampah lalu jemur. Irisan harus sering
dibalik sebelum kering untuk mencegah supaya tidak lengket;
8) Goreng irisan yang sudah kering. Irisan ubi yang
dimasukkan jangan terlalu banyak dan api jangan terlalu besar;
9) Keripik yang sudah digoreng biarkan beberapa lama,
kemudian kemas dalam kantong plastik, tutup rapat, dan simpan di tempat
kering.
Catatan:
Ada beberapa cara dalam pembuatan keripik ubi jalar yaitu
setelah penggorengan ada yang dicampur dengan gula untuk menambah
rasa manis.
Ada juga yang mencampurnya dengan merica untuk membuat rasa
keripil lebih hangat. Atau ada pula yang dicampur dengan bumbu dan cabai
agar mempunyai rasa pedas.
5. DIAGRAM ALIR PEMBUATAN KERIPIK UBI JALAR
6. DAFTAR PUSTAKA
Tri Radiyati et al. Kerupuk keripik. Subang :BPTTG
Puslitbang Fisika Terapan – LIPI, 1990. Hal. 9-14.
7. KONTAK HUBUNGAN
Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan, PDII, LIPI, Jl.
Jend. Gatot Subroto 10 Jakarta 12910.
Jakarta, Maret 2000
Sumber : Tri Margono, Detty Suryati, Sri Hartinah, Buku
Panduan Teknologi
Pangan, Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan PDII-LIPI bekerjasama dengan Swiss Development Cooperation, 1993.
Editor : Esti, Agus Sediadi
--------------------------------------------
TTG PENGOLAHAN PANGAN
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan
Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta
10340
Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952,
http://www.ristek.go.id