Teh daun alpolcat sangat baik untuk menghilangkan rasa sakit kepala, nyeri lambung, bengkak pada saluran napas, rasa nyeri syaraf (Neuralgia) dan datang haid tidak teratur.
Do you know? That tea of the leaves of avocados are excellent for relieving headaches, stomach disease, swelling in the respiratory tract, nerve pain (neuralgia) and irregular menstruation.
Back to the nature of God's creation for the treatment and medical therapy by use of leaves, fruits, flowers, bulbs, roots and stems of plants around us.
Cari Isi Blog Ini Saja
16.7.11
Kencing manis - Diabetes
Pengobatan kencing manis atau diabetes:
Biji alpukat dipanggang di atas api lalu dipotong kecil-kecil dengan golok, kemudian digodok dengan air bersih sampai airnya menjadi coklat. Saring, minum setelah dingin.
How to treat diabetes: baked beans over a fire and then cut into small pieces with machetes, then boiled with water until the water turns brown. Strain and drink when cool.
Biji alpukat dipanggang di atas api lalu dipotong kecil-kecil dengan golok, kemudian digodok dengan air bersih sampai airnya menjadi coklat. Saring, minum setelah dingin.
How to treat diabetes: baked beans over a fire and then cut into small pieces with machetes, then boiled with water until the water turns brown. Strain and drink when cool.
Bengkak karena Peradangan - Swelling due to inflammation
Bengkak karena peradangan dapat diatasi dengan cara:
Bubuk biji alpokat secukupnya ditambah sedikit air sampai menjadi adonan seperti bubur, balurkan ke bagian tubuh yang sakit.
Swelling due to inflammation can be treated by:
Avocado seed powder to taste, added little water until become dough like mush, and apply to the sick body area.
Bubuk biji alpokat secukupnya ditambah sedikit air sampai menjadi adonan seperti bubur, balurkan ke bagian tubuh yang sakit.
Swelling due to inflammation can be treated by:
Avocado seed powder to taste, added little water until become dough like mush, and apply to the sick body area.
Sakit gigi berlubang - Cavities
Sakit gigi berlubang dapat diatasi dengan cara:
Lubang pada gigi dimasukkan bubuk biji alpokat.
Sick of cavities can be cured by:
The hole in the tooth, put the avocado seed powder.
Lubang pada gigi dimasukkan bubuk biji alpokat.
Sick of cavities can be cured by:
The hole in the tooth, put the avocado seed powder.
Kulit Wajah Kering
Kulit wajah kering dapat disembuhkan dengan cara:
Buah alpokat diambil dagingnya lalu dilumatkan sampai menjadi seperti bubur. Dipakai sebagai masker di wajah yang kering. Kemudian basuh wajah dengan air setelah lapisan masker alpokat tersebut mengering.
Dry facial skin, can be cured by: Avocado fruit, crushed until it becomes like porridge. Used as a mask on the skin of dry face. Then wash your face with water after the avocado mask layer is dry.
Buah alpokat diambil dagingnya lalu dilumatkan sampai menjadi seperti bubur. Dipakai sebagai masker di wajah yang kering. Kemudian basuh wajah dengan air setelah lapisan masker alpokat tersebut mengering.
Dry facial skin, can be cured by: Avocado fruit, crushed until it becomes like porridge. Used as a mask on the skin of dry face. Then wash your face with water after the avocado mask layer is dry.
Darah Tinggi - Hypertension
Darah tinggi: 3 lembar daun alpokat dicuci bersih lalu diseduh dengan 1 gelas air panas. Setelah dingin diminum sekaligus.
High blood pressure (hypertension) : 3 pieces of avocado leaves washed and brewed with 1 cup hot water. After a cold drink as well.
High blood pressure (hypertension) : 3 pieces of avocado leaves washed and brewed with 1 cup hot water. After a cold drink as well.
Kencing batu - Urolithiasis
Kencing batu: 4 lembar daun alpokat, 3 buah rimpang rumput teki, 5 tangkai daun randu, setengah biji pinang, 1 buah pala, 3 jari gula enau, dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum. Sehari 3 x 3/4 gelas.
Urolithiasis : 4 pieces of avocado leaves, 3 pieces of nut-grass rhizome, 5 leaves of kapok stalks, half-areca nut seeds, 1 nutmeg, three finger-sized pieces of palm sugar, washed and boiled in 3 cups water, until the remaining 2 1/4 cup. After chilling filtered and drunk. One day 3 x 3/4 cup.
Sariawan
Sariawan: Daging buah alpokat yang sudah masak, dicampur 2 sendok makan madu murni,
diaduk merata lalu dimakan.
Sprue: The ripe avocado without seeds, mixed with 2 tablespoons of pure honey,
stirred evenly and then eaten.
diaduk merata lalu dimakan.
Sprue: The ripe avocado without seeds, mixed with 2 tablespoons of pure honey,
stirred evenly and then eaten.
ALPOKAT
Persea gratissima Gaertn
(Yiu lie)
FAMILIA: Lauraceae.
SINONIM: = P. americana Mill.
NAMA DAERAH:
Jawa: apuket, alpuket, jambu wolanda (Sunda), apokat, avokat, plokat (Jawa). Sumatera: apokat, alpokat, avokat, advokat (Melayu).
NAMA ASING:
Advocaat, avocatier, alligator pear. avocado pear (Inggris), poire d'avocat (Perancis), abacate (Portugal), aguacate, palta (Spanyol)
URAIAN TANAMAN:
Pohon buah dari Amerika Tengah, tumbuh liar di hutan-hutan, banyak juga ditanam di kebun dan di pekarangan yang lapisan tanahnya gembur dan subur serta tidak tergenang air. Walau dapat berbuah di dataran rendah, tapi hasil akan memuaskan bila ditanam pada ketinggian 200-1.000 m di atas permukaan laut (dpi.), pada daerah tropis dan subtropis, yang banyak curah hujannya.
Pohon kecil, tinggi 3-10 m, berakar tunggang, batang berkayu, bulat, warnanya kotor, banyak bercabang, ranting berambut halus. Daun tunggal, bertangkai yang panjangnya 1,5-5 cm, letaknya berdesakan. di ujung ranting, bentuknya jorong sampai bundar telur memanjang, tebal seperti kulit, ujung dan pangkal runcing, tepi rata kadang-kadang agak menggulung ke atas, bertulang menyirip, panjang 10-20 cm, lebar 3-10 cm, daun muda warnanya kemerahan dan berambut rapat, daun tua warnanya hijau dangundul. Bunganya bunga majemuk, berkelamin dua, tersusun dalam malai yang keluar dekat ujung ranting, warnanya kuning kehijauan. Buahnya buah buni, bentuk bulat telur, panjang 5-20 cm, warnanya hijau atau hijau kekuningan, berbintik-bintik ungu sama sekali, berbiji satu, daging buah jika sudah masak lunak, warnarya hijau kekuningan. Biji bulat seperti bola, diameter 2,5-5 cm, keping biji putih kemerahan.
Buah alpokat yang masak daging buahnyalunak, berlemak, biasanya dimakan sebagai campur atau dibuat juice. Minyaknya digunakan antara lain untuk keperluan kosmetik. Perbanyakan dengan biji, cara okulasi dan cara enten.
Pohon kecil, tinggi 3-10 m, berakar tunggang, batang berkayu, bulat, warnanya kotor, banyak bercabang, ranting berambut halus. Daun tunggal, bertangkai yang panjangnya 1,5-5 cm, letaknya berdesakan. di ujung ranting, bentuknya jorong sampai bundar telur memanjang, tebal seperti kulit, ujung dan pangkal runcing, tepi rata kadang-kadang agak menggulung ke atas, bertulang menyirip, panjang 10-20 cm, lebar 3-10 cm, daun muda warnanya kemerahan dan berambut rapat, daun tua warnanya hijau dangundul. Bunganya bunga majemuk, berkelamin dua, tersusun dalam malai yang keluar dekat ujung ranting, warnanya kuning kehijauan. Buahnya buah buni, bentuk bulat telur, panjang 5-20 cm, warnanya hijau atau hijau kekuningan, berbintik-bintik ungu sama sekali, berbiji satu, daging buah jika sudah masak lunak, warnarya hijau kekuningan. Biji bulat seperti bola, diameter 2,5-5 cm, keping biji putih kemerahan.
Buah alpokat yang masak daging buahnyalunak, berlemak, biasanya dimakan sebagai campur atau dibuat juice. Minyaknya digunakan antara lain untuk keperluan kosmetik. Perbanyakan dengan biji, cara okulasi dan cara enten.
SIFAT KIMIAWI OAN EFEK FARMAKOLOGIS:
Daun: Rasa pahit, kelat. Peluruh kencing.
Biji: Anti radang, menghilangkan sakit.
KANDUNGAN KIMIA:
Buah dan daun mengandung saponin, alkaloida dan flavonoida. Juga mengandung tanin dan daun mengandung polifenol, quersetin, gula alkohol persiit.
Buah dan daun mengandung saponin, alkaloida dan flavonoida. Juga mengandung tanin dan daun mengandung polifenol, quersetin, gula alkohol persiit.
BAGIAN YANG DIPAKAI:
Daging buah, daun, biji.
KEGUNAAN:
Daging buah:
Daging buah:
- Sariawan.
- Melembabkan kulit kering.
Daun:
- Kencing batu.
Darah tinggi, sakit kepala. - Nyeri syaraf.
- Nyeri lambung.
- Saluran napas membengkak (bronchial swellings).
- Menstruasi tidak teratur.
Biji:
- Sakit gigi.
Kencing manis.
15.7.11
Treating Dry Skin
Maxine Lee just got home from skiarea and was complaining to her friend Geraldine Carlson about the miserable issues she had with dry skin on the slopes. Geraldine told her that she had exactly the same problem at Meiringen, Bern, Switzerland. An very experienced skiier laid out the three simple principles to keep your skin in good condition in cold weather. She definitely plans to use that on her trip to Brameloup, Massif Central, France on her next vacation.
Winter is the worst time for our skin. A huge number of people fight itchy, cracked, rough, irritated and painful skin. Heading out to the local market to pick up the most advertised healing lotions and creams to help eliminate the discomfort and heal the cracks for moments of relief. However, many people are passing up on the essential and cheap methods to not only get relief from dry, chapped and cracked skin, but also can go a long way to prevent it.
People are made up mostly of water. For some reason, in the winter, we overlook the need for drinking enough water. In the summer, when we are losing fluids through sweat and exerting ourselves, we know we need to drink lots of water to replace the water as we lost. In the winter the icy air does much the same to our body. It withdraws that fluid right out of us. This then dries out our skin, leaving it dry and itchy. Making sure that you drink 8 to 10 glasses of water a day will help you win the battle over dried out and cracked skin. Try this out for the next two weeks and you will undoubtedly see a real positive change in your skin in a matter of days.
On the same topic of the vital necesity of moisture, a reliable moisturizing lotion is also a good idea. Make sure that you are buying one that fits your skin type so that you aren't going to end up with oily uncomfortable skin. I recommend a cream as opposed to a lotion in the winter, since a cream is thicker and more protective of the skin. Also spend a moment or so and read the label. The cream or lotion that you use in the summer probably won't be appropriate in the winter. Avoid one with alcohol in the first few ingredients, as alcohol is a drying agent, just what you dont' want.
Dress appropriately in the winter. Don't poo poo this, think about it. The more exposed skin that you have increases the opportunity that the cold has to suck the moisture from your skin. Try to layer your clothes and let that innermost layer be clothes that are made out of cotton. Cotton will let you skin breathe, will keep you warm and won't irritate your skin.
By following these three simple steps, you will not only notice relief from that really dry skin, and you will also prevent your skin from becoming dry. Drinking enough water, the correct moisturizing cream for your skin type and the right clothing and you will have healthy, well hydrated, comfortable skin all over you.
Unique content like this is free every day at endlessfreeplr.
Winter is the worst time for our skin. A huge number of people fight itchy, cracked, rough, irritated and painful skin. Heading out to the local market to pick up the most advertised healing lotions and creams to help eliminate the discomfort and heal the cracks for moments of relief. However, many people are passing up on the essential and cheap methods to not only get relief from dry, chapped and cracked skin, but also can go a long way to prevent it.
People are made up mostly of water. For some reason, in the winter, we overlook the need for drinking enough water. In the summer, when we are losing fluids through sweat and exerting ourselves, we know we need to drink lots of water to replace the water as we lost. In the winter the icy air does much the same to our body. It withdraws that fluid right out of us. This then dries out our skin, leaving it dry and itchy. Making sure that you drink 8 to 10 glasses of water a day will help you win the battle over dried out and cracked skin. Try this out for the next two weeks and you will undoubtedly see a real positive change in your skin in a matter of days.
On the same topic of the vital necesity of moisture, a reliable moisturizing lotion is also a good idea. Make sure that you are buying one that fits your skin type so that you aren't going to end up with oily uncomfortable skin. I recommend a cream as opposed to a lotion in the winter, since a cream is thicker and more protective of the skin. Also spend a moment or so and read the label. The cream or lotion that you use in the summer probably won't be appropriate in the winter. Avoid one with alcohol in the first few ingredients, as alcohol is a drying agent, just what you dont' want.
Dress appropriately in the winter. Don't poo poo this, think about it. The more exposed skin that you have increases the opportunity that the cold has to suck the moisture from your skin. Try to layer your clothes and let that innermost layer be clothes that are made out of cotton. Cotton will let you skin breathe, will keep you warm and won't irritate your skin.
By following these three simple steps, you will not only notice relief from that really dry skin, and you will also prevent your skin from becoming dry. Drinking enough water, the correct moisturizing cream for your skin type and the right clothing and you will have healthy, well hydrated, comfortable skin all over you.
Unique content like this is free every day at endlessfreeplr.
Melanoma
Claude Chambers's ankle had a small spot that looked different. It was red and black. That spot was growing because a melanocyte had become a cancer. He was informed by his personal physician that he had a malignant melanoma.
Melanocytes are the cells that produce melanin. Melanin gives dark or tan color to the skin. But, when one of these cells gets out of control, it can produce one of the most dangerous cancers known. And more than 50,3337 people are told that they have malignant melanoma every year just inside the United States.
Risks for getting Melanoma
The most common risk factor for malignant melanoma known is too much sunlight. When melanoma was first studied, it was found that people who had jobs outside had a much higher risk of melanoma. Furthermore, people who had gotten a sunburn that caused blisters were at risk to get a malignant melanoma.
People with fair skin are much more likely to get malignant melanoma. This might likely be related to the fact that they are more likely to get skin damage by sun exposure. But, this is not a hard and fast fact.
Those who have lots of nevi (moles) are more likely to get malignant melanoma, particularly those who have over 50. Also, those who have a particular type of mole called a dysplastic nevus are at higher risk.
Some people have had other skin cancers successfully treated including malignant melanoma. Those people are more likely to get melanoma.
If you have had other people in your family that have had melanoma, then you are much more likely to get a melanoma as well.
Finally, those who have a weakended immune system get melanomas much more frequently. Whether a person has AIDS, an organ transplant needing medications to curtail the immune system or others using those medications, that person will have a higher risk.
There was one case that exemplified the role of genetics in melanoma. A man who was a chimera got melanoma. A chimera is someone who has two different types of DNA on each side of the body. This may occure when twins are formed and somehow join into one body. The man in the journal article had large metastatic lumps on one side of his body and none at all on the other!
How to Identify a Melanoma
The only way to be sure whether a bump on your skin is a melanoma or not is to have your doctor take it off and get it studied by a pathologist. However, there are some ways to know if you should be suspicious of one of those lumps or bumps.
Irregular Border - A melanoma will usually have an uneven border. The average mole has a sharp border. You can point to any spot on your skin and say for sure whether it is part of the mole or not. This is not the case with melanoma.
Assymetric Shape - The melanoma lesions typically have two halves that look different.
Different Color - Melanomas often will have different parts of the tumor that have different colors.
Size - most melanomas are larger than other moles. And they also tend to grow and may bleed or itch.
If you have a supicious lesion that you have a question about, get it checked by your dermatologist early. By removing the melanoma while it is just getting started gives you a much better chance of survival. Particularly when the lump is still quite small.
Those who are internet marketers will be interested in joining Endless Free PLR to get unlimited free unique versions of this and many other articles - http://endlessfreeplr.com
Melanocytes are the cells that produce melanin. Melanin gives dark or tan color to the skin. But, when one of these cells gets out of control, it can produce one of the most dangerous cancers known. And more than 50,3337 people are told that they have malignant melanoma every year just inside the United States.
Risks for getting Melanoma
The most common risk factor for malignant melanoma known is too much sunlight. When melanoma was first studied, it was found that people who had jobs outside had a much higher risk of melanoma. Furthermore, people who had gotten a sunburn that caused blisters were at risk to get a malignant melanoma.
People with fair skin are much more likely to get malignant melanoma. This might likely be related to the fact that they are more likely to get skin damage by sun exposure. But, this is not a hard and fast fact.
Those who have lots of nevi (moles) are more likely to get malignant melanoma, particularly those who have over 50. Also, those who have a particular type of mole called a dysplastic nevus are at higher risk.
Some people have had other skin cancers successfully treated including malignant melanoma. Those people are more likely to get melanoma.
If you have had other people in your family that have had melanoma, then you are much more likely to get a melanoma as well.
Finally, those who have a weakended immune system get melanomas much more frequently. Whether a person has AIDS, an organ transplant needing medications to curtail the immune system or others using those medications, that person will have a higher risk.
There was one case that exemplified the role of genetics in melanoma. A man who was a chimera got melanoma. A chimera is someone who has two different types of DNA on each side of the body. This may occure when twins are formed and somehow join into one body. The man in the journal article had large metastatic lumps on one side of his body and none at all on the other!
How to Identify a Melanoma
The only way to be sure whether a bump on your skin is a melanoma or not is to have your doctor take it off and get it studied by a pathologist. However, there are some ways to know if you should be suspicious of one of those lumps or bumps.
Irregular Border - A melanoma will usually have an uneven border. The average mole has a sharp border. You can point to any spot on your skin and say for sure whether it is part of the mole or not. This is not the case with melanoma.
Assymetric Shape - The melanoma lesions typically have two halves that look different.
Different Color - Melanomas often will have different parts of the tumor that have different colors.
Size - most melanomas are larger than other moles. And they also tend to grow and may bleed or itch.
If you have a supicious lesion that you have a question about, get it checked by your dermatologist early. By removing the melanoma while it is just getting started gives you a much better chance of survival. Particularly when the lump is still quite small.
Those who are internet marketers will be interested in joining Endless Free PLR to get unlimited free unique versions of this and many other articles - http://endlessfreeplr.com
The Power of Fruits and Vegetables
Fruits (like Prumnopitys (Prumnopitys spp.) and Wax gourd and Jackfruit (Artocarpus heterophyllus Moraceae) and Cape gooseberry and Grapefruit (Citrus paradisi) and Feijoa (Feijoa sellowiana; Myrtaceae)) and vegetables are known to help you avoid many cancers including cancer of the esophagus and stomach. Currently, it is unknown if there are any specific nutrients in the fruits and vegetables that provide protection. There have been experiments on some of the nutrients found in fruits and vegetables like beta-carotene. However, isolating these substances from the original source have not been found to prevent cancer. In fact, some by themselves are found to be harmful. So remember - the whole fruit is many times better than some supplement taken from that food.
Scientists recommend that you eat at least one serving of a fruit or vegetable with each meal. They can be fresh, canned or dried. But, they should not be fried like chips.
Whole Grains Keep You Moving
Whole grains like chia brown rice, cracked wheat and corn on the cob are excellent sources of vitamins, minerals and fiber. These will definitely help prevent colon cancer. Although fiber is very important, just using a fiber supplement is not as effective because you need the other nutrients in the whole grain.
Scientists think that the high fiber content of the grain helps to keep the stool in the bowel moving smoothly. This prevents slow passage in the colon. That being said, there is no evidence that laxatives or any colon cleansing regimen is of any help. In fact they have often been shown to be harmful.
Foods to Avoid
Red meat is a proven contributor to cancer especially colon cancer and cancer of the prostate. The latest recommendations are that you make sure to limit the amount you eat to less than three ounces a day. Cutting it out altogether is even better.
Any food with lots of fat will have a similar effect. All of those onion rings and corn chips that you have been eating? Well, they may contribute to your chance of getting cancer.
This might be the worst news for some of you, alcohol is another culprit. The latest research shows that any alcohol can really bump up your risk of getting cancer. But, it is especially a big problem when you have more than two drinks a day for men and one for women. Sorry ladies. Alcohol along with cigarettes contribute to cancer of the mouth, esophagus and larynx (your voice box). So, be sure you limit those Marsalas and Aguardientes.
The Four Rules of Diet
1. Choose most of the foods you eat from plant sources.
2. Limit your intake of high-fat foods, particularly from animal sources.
3. Be physically active: Keep your weight in line. Ok. So this one is not directly diet related - but, you should limit your intake to the amount needed to keep your weight within reason.
4. No more than one or two drinks a day, if you drink at all.
Use these four rules and you will dramatically decrease your chances of getting diet related cancer.
Salud!
=================
Get your own unique version of this article just by reloading a webpage with your free membership in Endless Free PLR - http://endlessfreeplr.com
Scientists recommend that you eat at least one serving of a fruit or vegetable with each meal. They can be fresh, canned or dried. But, they should not be fried like chips.
Whole Grains Keep You Moving
Whole grains like chia brown rice, cracked wheat and corn on the cob are excellent sources of vitamins, minerals and fiber. These will definitely help prevent colon cancer. Although fiber is very important, just using a fiber supplement is not as effective because you need the other nutrients in the whole grain.
Scientists think that the high fiber content of the grain helps to keep the stool in the bowel moving smoothly. This prevents slow passage in the colon. That being said, there is no evidence that laxatives or any colon cleansing regimen is of any help. In fact they have often been shown to be harmful.
Foods to Avoid
Red meat is a proven contributor to cancer especially colon cancer and cancer of the prostate. The latest recommendations are that you make sure to limit the amount you eat to less than three ounces a day. Cutting it out altogether is even better.
Any food with lots of fat will have a similar effect. All of those onion rings and corn chips that you have been eating? Well, they may contribute to your chance of getting cancer.
This might be the worst news for some of you, alcohol is another culprit. The latest research shows that any alcohol can really bump up your risk of getting cancer. But, it is especially a big problem when you have more than two drinks a day for men and one for women. Sorry ladies. Alcohol along with cigarettes contribute to cancer of the mouth, esophagus and larynx (your voice box). So, be sure you limit those Marsalas and Aguardientes.
The Four Rules of Diet
1. Choose most of the foods you eat from plant sources.
2. Limit your intake of high-fat foods, particularly from animal sources.
3. Be physically active: Keep your weight in line. Ok. So this one is not directly diet related - but, you should limit your intake to the amount needed to keep your weight within reason.
4. No more than one or two drinks a day, if you drink at all.
Use these four rules and you will dramatically decrease your chances of getting diet related cancer.
Salud!
=================
Get your own unique version of this article just by reloading a webpage with your free membership in Endless Free PLR - http://endlessfreeplr.com
The Cancer Prevention Diet
You may be able to imagine how miserable it is to die from Laryngeal Cancer. While that is true, there is good news.
Scientists have known for lots of years that diet can help you avoid disease. In fact, they now think that about 36% of all cancer is diet related. And it has also been proven that diet can help you stay healthy.
Nutrients in some food can decrease your chance of cancer. You can also improve your chances of not getting cancer by avoiding some foods. You might have to cut out the United Biscuits and Maleshevsko sirenje cheese.
The Power of Fruits and Vegetables
Fruits (like Prumnopitys (Prumnopitys spp.) and Wax gourd and Jackfruit (Artocarpus heterophyllus Moraceae) and Cape gooseberry and Grapefruit (Citrus paradisi) and Feijoa (Feijoa sellowiana; Myrtaceae)) and vegetables are known to help you avoid many cancers including cancer of the esophagus and stomach. Currently, it is unknown if there are any specific nutrients in the fruits and vegetables that provide protection. There have been experiments on some of the nutrients found in fruits and vegetables like beta-carotene. However, isolating these substances from the original source have not been found to prevent cancer. In fact, some by themselves are found to be harmful. So remember - the whole fruit is many times better than some supplement taken from that food.
Scientists recommend that you eat at least one serving of a fruit or vegetable with each meal. They can be fresh, canned or dried. But, they should not be fried like chips.
Whole Grains Keep You Moving
Whole grains like chia brown rice, cracked wheat and corn on the cob are excellent sources of vitamins, minerals and fiber. These will definitely help prevent colon cancer. Although fiber is very important, just using a fiber supplement is not as effective because you need the other nutrients in the whole grain.
Scientists think that the high fiber content of the grain helps to keep the stool in the bowel moving smoothly. This prevents slow passage in the colon. That being said, there is no evidence that laxatives or any colon cleansing regimen is of any help. In fact they have often been shown to be harmful.
Foods to Avoid
Red meat is a proven contributor to cancer especially colon cancer and cancer of the prostate. The latest recommendations are that you make sure to limit the amount you eat to less than three ounces a day. Cutting it out altogether is even better.
Any food with lots of fat will have a similar effect. All of those onion rings and corn chips that you have been eating? Well, they may contribute to your chance of getting cancer.
This might be the worst news for some of you, alcohol is another culprit. The latest research shows that any alcohol can really bump up your risk of getting cancer. But, it is especially a big problem when you have more than two drinks a day for men and one for women. Sorry ladies. Alcohol along with cigarettes contribute to cancer of the mouth, esophagus and larynx (your voice box). So, be sure you limit those Marsalas and Aguardientes.
The Four Rules of Diet
1. Choose most of the foods you eat from plant sources.
2. Limit your intake of high-fat foods, particularly from animal sources.
3. Be physically active: Keep your weight in line. Ok. So this one is not directly diet related - but, you should limit your intake to the amount needed to keep your weight within reason.
4. No more than one or two drinks a day, if you drink at all.
Use these four rules and you will dramatically decrease your chances of getting diet related cancer.
Salud!
=====
Scientists have known for lots of years that diet can help you avoid disease. In fact, they now think that about 36% of all cancer is diet related. And it has also been proven that diet can help you stay healthy.
Nutrients in some food can decrease your chance of cancer. You can also improve your chances of not getting cancer by avoiding some foods. You might have to cut out the United Biscuits and Maleshevsko sirenje cheese.
The Power of Fruits and Vegetables
Fruits (like Prumnopitys (Prumnopitys spp.) and Wax gourd and Jackfruit (Artocarpus heterophyllus Moraceae) and Cape gooseberry and Grapefruit (Citrus paradisi) and Feijoa (Feijoa sellowiana; Myrtaceae)) and vegetables are known to help you avoid many cancers including cancer of the esophagus and stomach. Currently, it is unknown if there are any specific nutrients in the fruits and vegetables that provide protection. There have been experiments on some of the nutrients found in fruits and vegetables like beta-carotene. However, isolating these substances from the original source have not been found to prevent cancer. In fact, some by themselves are found to be harmful. So remember - the whole fruit is many times better than some supplement taken from that food.
Scientists recommend that you eat at least one serving of a fruit or vegetable with each meal. They can be fresh, canned or dried. But, they should not be fried like chips.
Whole Grains Keep You Moving
Whole grains like chia brown rice, cracked wheat and corn on the cob are excellent sources of vitamins, minerals and fiber. These will definitely help prevent colon cancer. Although fiber is very important, just using a fiber supplement is not as effective because you need the other nutrients in the whole grain.
Scientists think that the high fiber content of the grain helps to keep the stool in the bowel moving smoothly. This prevents slow passage in the colon. That being said, there is no evidence that laxatives or any colon cleansing regimen is of any help. In fact they have often been shown to be harmful.
Foods to Avoid
Red meat is a proven contributor to cancer especially colon cancer and cancer of the prostate. The latest recommendations are that you make sure to limit the amount you eat to less than three ounces a day. Cutting it out altogether is even better.
Any food with lots of fat will have a similar effect. All of those onion rings and corn chips that you have been eating? Well, they may contribute to your chance of getting cancer.
This might be the worst news for some of you, alcohol is another culprit. The latest research shows that any alcohol can really bump up your risk of getting cancer. But, it is especially a big problem when you have more than two drinks a day for men and one for women. Sorry ladies. Alcohol along with cigarettes contribute to cancer of the mouth, esophagus and larynx (your voice box). So, be sure you limit those Marsalas and Aguardientes.
The Four Rules of Diet
1. Choose most of the foods you eat from plant sources.
2. Limit your intake of high-fat foods, particularly from animal sources.
3. Be physically active: Keep your weight in line. Ok. So this one is not directly diet related - but, you should limit your intake to the amount needed to keep your weight within reason.
4. No more than one or two drinks a day, if you drink at all.
Use these four rules and you will dramatically decrease your chances of getting diet related cancer.
Salud!
=====
5.7.11
Anting-anting atau Kucingan
(Acalypha australis Linn.)
Botanical Name : Acalypha indica Linn/Acalypha caroliniana Blanco
Family: Euphorbiaceae
Subfamily: Acalyphoideae
Genus: Acalypha
Species: Acalypha indica Linn.
Kingdom: Plantae
Class: Magnoliopsida
Order: Euphorbiales
Common Name :Muktajhuri, Kuppi, Chalmari, Arithamanjara, Indan Acalypa, Swetbasanta(Beng.) Maraotong (Ilk.) ,Taptapiñgar (Ilk.) Indian nettle (Engl.) Indian copperleaf (Engl.) , Indian acalypha (Engl.)
Vernacular Name:
Sans. –Arittamanjarie.
Eng. –Indian acalypha.
Hind. – Kuppu; Khokali.
Ben. –Muktajhuri; Sveta-basanta.
Guj.– Vanchi Kanto.
Mab.—Khokli ; Khajoti.
Tel. – Kuppichettu; Harita-manjiri; Kuppinta or Muripindi.
Tam. – Kuppivaeni; Kuppaimeni.
Can.—Kuppigida.
Mal. – Kuppamani.
Kon.—Kunkmiphal.
Uriya.—Indramaris.
Sinb .—Kupa-menya.
Habitat :Common annual shrub in Indian gardens, backyards of houses and waste place throughout the plains of India.A common weed in and about towns, in thickets and waste places throughout the Philippines.
Uraian :
Herba Semusim, tegak. berambut. Batang tinggi 30 - 50 cm. bercabang, dengan garis memanjang kasar. Tumbuh di pinggir jalan, lapangan rumput, lereng gunung. Daun letak berseling bentuk bulat lonjong sampai lanset, bagian ujung dan pangkal daun lancip, tepi bergerigi, panjang 2,5 - 8 cm, lebar 1,5 - 3,5 cm. Bunga berkelamin tunggal dan berumah satu, keluar dari ketiak daun, bunganya kecil-kecil dalam rangkaian berupa malai. Buahnya kecil. Akar dari tanaman ini sangat disukai anjing dan kucing.
Nama Lokal : anting-anting, kucingan, kucing-kucingan, akar kucing, cakar kucing, rumput meo(ng)
Tie xian (China).;
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Disentri basiler dan disentri amuba, Diare, Malnutrition, mimisan; Muntah darah, Berak darah, Kencing darah, Malaria;
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Rasa pahit, astringen, sejuk. Anti-radang, antibiotik, peluruh air seni, astringen menghentikan perdarahan (hemostatik).
Ramuan Pengobatan
- Disentri Amoeba : Tanaman kering (seluruh batang) sekitar 30-60 gram direbus, air rebusan diminum 2 kali dan diulangi untuk 5-10 hari.
- Dermatitis, Eksema, Koreng : Herba segar secukupnya direbus, air rebusannya untuk cuci kulit yang sakit.
- Batuk, mimisan dan berak darah : Tanaman kering 30-60 gram, direbus dan diminum setelah dingin.
- Obat untuk kucing : Akar biasa dipakai obat oleh kucing secara naluriah.
- Pendarahan, Luka bakar : Herba segar ditambah gula pasir secukupnya, dilumatkan kemudian ditempel ketempat yang sakit.
- Disentri Basiler : Tanaman kering 30-60 gram, ditambah portulaka 30 gram, gula 30 gram, direbus dan diminum setelah dingin.
- Diare, muntah darah : Tanaman kering 30-60 gram, direbus dan diminum setelah dingin.
Angsana
Pterocarpus indicus Willd.
Angsana atau sonokembang (Pterocarpus indicus) adalah sejenis pohon penghasil kayu berkualitas tinggi dari suku Fabaceae (=Leguminosae, polong-polongan). Kayunya keras, kemerah-merahan, dan cukup berat, yang dalam perdagangan dikelompokkan sebagai narra atau rosewood.
Di pelbagai daerah, angsana dikenal dengan nama-nama yang mirip: asan (Aceh); sena, sona, hasona (Batak); asana, sana, langsano, lansano (Min.); angsana, babaksana (Btw.); sana kembang (Jw., Md.). Namun juga, nara (Bima, Seram), nar, na, ai na (Tim.), nala (Seram, Haruku), lana (Buru), lala, lalan (Amb.), ligua (Ternate, Tidore, Halm.), linggua (Maluku dan Manado), nagha (Sangihe) dan lain-lain.
Sebutan di negara-negara yang lain, di antaranya: apalit (Filipina), pradu (Thailand), chan dêng (Laos), padauk, sena, ansanah (Burma), Malay padauk, red sandalwood, amboyna (bahasa Inggris), serta santal rouge, amboine (bahasa Perancis).
Sinonim : Pterocarpus flavus Lour. Pterocarpus pallidus Blco.
Familia : Papilionaceae (Leguminosae).
Uraian :
Pohon, tinggi 10-40 m. Ujung ranting berambut. Daun penumpu bentuk lanset, panjang 1-2 cm. Daun berseling. Anak daun 5-13, bulat telur memanjang, meruncing, tumpul, mengkilat sekali, 4-10 kali 2,5-5 cm; anak tangkai lk 0,5-1,5 cm. Tandan bunga di ujung dan duduk di ketiak, sedikit atau tidak bercabang, berambut coklat, berbunga banyak, panjang 7-11 cm; anak tangkai 0,5-1,5 cm; bunga sangat harum. Kelopak bentuk lonceng sampai bentuk tabung, bergigi 5, tinggi lk 7 mm. Mahkota kuning oranye. Daun mahkota berkuku; bidang bendera bentuk Iingkaran atau bulat telur terbalik, berlipat kuat, melengkung kembali, garis tengah lebih kurang 1 cm; lunas lebih pendek daripada sayap, pucat. Bakal buah berambut lebat, bertangkai pendek, bakal biji 2-6. Polongan bertangkai di atas sisa kelopak, hampir bulat lingkaran, dengan paruh di samping, pipih sekali, sekitarnya bersayap, tidak membuka, garis tengah lk 5 cm, pada sisi yarig Iebar dengan ibu tulang daun yang tebal. Biji kebanyakan 1. Kerapkali ditanam; 1-800 m. Catatan: Kayunya mempunyai warna dan kwalitas yang baik sekali; dipergunakan sebagai bahan bangunan dan kayu meubel. Di Maluku pohon ini menghasilkan „kayu akar" (wortelhout) yang bagus. Kulitnya dipakai sebagai obat; dalam keadaan hidup pohon tersebut rnengandung cairan yang merah darah. Bagian yang digunakan Kulit kayu, getah (resin) dan daun muda.
Nama Lokal :
NAMA DAERAH Asan, Athan (Aceh); Sena (Gayo); Sena, Hasona, Sona (Batak); Kayu merah (Timor); Asana, Sana kapur, Sana kembang (Minangkabau), Sana kembang (Madura); Kenaha (Solor); Aha, Naga, Aga, Naakir (Sulawesi Utara); Tonala (Gorontalo); Candana (Bugis); Na, Nar, (Roti); Lana (Buru). NAMA ASING: NAMA SIMPLISIA: Pterocarpi Cortex; Kulit kayu Angsana.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
KHASIAT Adstringen dan diuretik. PENELITIAN Hayati, 1990. Jurusan Farmasi, FMIPA USU. Telah melakukan penelitian pengaruh infus daun Angsana terhadap penurunan kadar gula darah kelinci dibandingkan dengan tolbutamid. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata infus daun Angsana 5 ml, 10% dan 20°Io secara oral menurunkan kadar gula darah kelinci. Pengaruh infus 10% tidak ada beda dengan 50 mg/kg bb tolbutamid, sedangkan penurunan oleh infus 20% lebih besar daripada pengaruh oleh tolbutalmid.
Komposisi :
Resin dikenal dengan nama kino (asam kinotanat dan zat warna merah.
2.7.11
Adas
Sinonim : = E officinale, All. = Anethum foeniculum, Linn.
Familia : Apiaccae (Umbelliferae)
Uraian :
Adas merupakan satu dari sernbilan tumbuhan obat yang dianggap berrnukjizat di Anglo-Saxon. Di Indonesia telah dibudidayakan dan kadang sebagai tanarnan bumbu atau tanaman obat. Turnbuhan ini dapat hidup dari dataran rendah sampai ketinggian 1.800 m di atas permukaan laut, namun akan tumbuh lebih baik pada dataran tinggi. Asalnya dari Eropa Selatan dan Asia, dan karena manfaatnya kemudian banyak ditanam di Indonesia, India, Argentina, Eropa, dan Jepang. Terna berumur panjang, tinggi 50 cm - 2 m, tumbuh merumpun. Satu rumpun biasanya terdiri dari 3 - 5 batang. Batang hijau kebiru- biruan, beralur, beruas, berlubang, bila memar baunya wangi. Letak daun berseling, majemuk menyirip ganda dua dengan sirip-sirip yang sempit, bentuk jarum, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, berseludang warna putih, seludang berselaput dengan bagian atasnya berbentuk topi. Perbungaan tersusun sebagai bunga payung majemuk dengan 6 - 40 gagang bunga, panjang ibu gagang bunga 5 - 1 0 em, panj' ang gagang bunga 2 - 5 mm, mahkota berwarna kuning, keluar dari ujung batang. Buah lonjong, berusuk, panjang 6 - 10 mm, lebar 3 - 4 mm, masih muda hijau setelah tua cokelat agak hijau atau cokelat agak kuning sampai sepenuhnya cokelat. Namun, warna buahnya ini berbeda-beda tergantung negara asalnya. Buah masak mempunyai bau khas aromatik, bila dicicipi rasanya relatif seperti kamfer. Adas menghasilkan minyak adas, yang merupakan basil sulingan serbuk buah adas yang masak dan kering. Ada dua macam minyak adas, manis dan pahit. Keduanya, digunakan dalam industri obat-obatan. Adas juga dipakai untuk bumbu, atau digunakan sebagai bahan yang memperbaiki rasa (corrigentia saporis) dan mengharumkan ramuan obat. Biasanya adas digunakan bersama-sama dengan kulit batang pulosari. Daunnya bisa dimakan sebagai sayuran. Perbanyakan dengan biji atau dengan memisahkan anak tanaman.
Nama Lokal :
Hades (Sunda), adas, adas londa, adas landi (Jawa),; Adhas (Madura), adas (Bali), wala wunga (Sumba).; Das pedas (Aceh), adas, adas pedas (melayu).; Adeh, manih (Minangkabau). paapang, paampas (Manado).; Popoas (Alfuru), denggu-denggu (Gorontalo), ; Papaato (Buol), porotomo (Baree). kumpasi (Sangir Talaud).; Adasa, rempasu (Makasar), adase (Bugis).; Hsiao hui (China), phong karee, mellet karee (Thailand),; Jintan Manis (Malaysia). barisaunf, madhurika (Ind./Pak.).; Fennel, commaon fennel, sweet fennel, fenkel, spigel (I).;
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sakit perut (mulas), perut kembung, mual, muntah, ASI sedikit,; Diare, sakit kuning (jaundice), kurang nafsu makan, batuk,; Sesak napas (Asma), nyeri haid, haid tidak tertur, rematik goat,; Susah tidur (insomnia), buah pelir turun (orchidoptosis), kolik,; Usus turun ke lipat paha (hernia inguinalis), batu empedu,; Pembengkakan saluran sperma (epididimis),; Penimbunan cairan dalam kantung buah zakar (hiodrokel testis),; Keracunan tumbuhan obat atau jamur, meningkatkan penglihatan;
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN : Buah masak (Xiaohuixiang, hui-hsiang). Buah yang telah masak dikumpulkan, lalu dijemur sampai kering. KEGUNAAN: Buah bermanfaat untuk mengatasi : - sakit perut (mulas), perut kembung, rasa penuh di lambung, mual, muntah, diare, - sakit kuning (jaundice), kurang nafsu makan, - batuk berdahak, sesak napas (asma), - haid: nyeri haid, haid tidak teratur, - air susu ibu (ASI) sedikit, - putih telur dalam kencing (proteinuria), - susah tidur (insomnia), - buah pelir turun (orchidoptosis), - usus turun ke lipat paha (hernia inguinalis), - pembengkakan saluran sperma (epididimis), - penimbunan cairan di dalam kantung buah zakar (hidrokel testis), - mengurangi rasa sakit akibat batu dan membantu menghancurkannya, - rematik gout, dan - keracunan tumbuhan obat atau jamur. Daun berkhasiat mengatasi : - batuk, - perut kembung, koilk, - rasa haus, dan - meningkatkan penglihatan. CARA PEMAKAIAN : Buah adas sebanyak 3 - 9 g direbus, minum atau buah adas digiling halus, lalu diseduh dengan air mendidih untuk diminum sewaktu hangat. Daun dimakan sebagai sayuran atau direbus, lalu diminum. Pemakaian luar, buah kering digiling halus lalu digunakan untuk pemakaian lokal pada sariawan, sakit gigi, sakit telinga dan luka. Minyak adas juga dapat digunakan untuk menggosok tubuh anak yang masuk angin. CONTOH PEMAKAIAN : 1. Batuk a. Siapkan serbuk buah adas sebanyak 5 g disedub dengan 1/2 cangkir air mendidih. Setelah dingin disaring, tambahkan 1 sendok teh madu. Aduk sampai merata, minum sekaligus. Lakukan 2 kali sehari, sampai sembuh. b. Siapkan daun saga 1/4 genggam, bunga kembang sepatu 2 kuntum, daun poko 1/5 genggam, bunga tembelekan 10 kuntum, bawang merah 2 butir, adas 1 sendok teh, pulosari 1 jari, rimpang jahe 1 jari, gula merah 3 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa setengahnya. Setelah dingin disaring, lalu diminum. Lakukan 3 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas. 2. Sesak napas a. Ambil minyak adas sebanyak 10 tetes diseduh dengan 1 sendok makan air panas. Minum selagi hangat. Lakukan 3 kali sehari, sampai sembuh. b. Siapkan adas 1/2 sendok teh, pulosari ¼ jari, rirnpang kencur 2 jari, rirnpang temulawak 1 jari, jintan hitam 114 sendok teh, daun poncosudo (Jasminum pubescens) 1/4 genggam, gula merah 3 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Baban-bahan tadi lalu direbus dengan 4 1/2 gelas air bersih sampai tersisa kira-kira separonya. Setelah dingin disaring, dan siap untuk diminum. Sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas. 3. Sariawan Siapkan adas 3/4 sendok teh, ketumbar 3/4 sendok teh, daun iler 1/5 genggam, daun saga 1/4 genggam, sisik naga 1/5 genggam, daun sembung 1/4 genggam, pegagan 1/4 genggam, daun kentut 1/6 genggam, pulosari 3/4 jari, rimpang lempuyang wangi 1/2 jari, rimpang kunyit ½ jari, kayu manis ¾ jari, gula merah 3 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Bahan-bahan tadi lalu direbus dengan 4 1/2 gelas air bersih sampai tersisa separonya. Setelah dingin disaring, siap untuk diminum. Sehari 3 kali, setiap kali cukup 3/4 gelas. 4. Haid tidak teratur Siapkan daun dan bunga srigading masing-masing.1/5 genggam, jinten hitam 3/4 sendok teh, adas 1/2 sendok teh, pulosari 1/2 jari, bunga kesumba keling 2 kuntum, jeruk nipis 2 buah, gula batu sebesar telur ayam, dicuci lalu dipotong-potong seperlunya. Bahan-bahan tadi lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring, minurn 3 kali sehari, masing-masing 3/4 gelas. Keracunan tumbuhan obat atau jamur Siapkan serbuk buah adas sebanyak 5 g, lalu seduh dengan setengah cangkir arak. Minum selagi hangat. 5. Batu empedu Serbuk buah adas sebanyak 5 g diseduh dengan 1 cangkir air panas. Min
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS Buah : buah masak mengandung bau aromatik, rasa sedikit manis, pedas, hangat, masuk meridian hati, ginjal, limpa, dan lambung. Daun : berbau aromatik Minyak dari buah : minyak adas (fennel oil). KANDUNGAN KIMIA : Adas mengandung minyak asiri (Oleum Foeniculi) 1 - 6%, mengandung 50 - 60% anetol, lebih kurang 20% fenkon, pinen, limonen, dipenten, felandren, metilchavikol, anisaldehid, asam anisat, dan 12% minyak lemak. Kandungan anetol yang menyebabkan adas mengeluarkan aroma yang khas dan berkhasiat karminatif. Akar mengandung bergapten. Akar dan biji mengandung stigmasterin (serposterin). Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian : 1. Komponen aktifnya, anisaldehida, meningkatkan khasiat streptomycin untuk pengobatan TBC pada tikus percobaan. 2. Meningkatkan peristaltik saluran cerna dan merangsang pengeluaran kentut (flatus). 3. Menghilangkan dingin dan dahak. 4. Minyak adas yang mengandung anetol, fenkon, chavicol, dan anisaldehid berkhasiat menyejukkan saluran cerna dan bekerja menyerupai perangsang napsu makan. 5. Dari satu penelitian pada manusia dewasa, diternukan bahwa adas mempunyai efek menghancurkan batu ginjal. 6. Pada percobaan binatang, ekstrak dari rebusan daun adas dapat menurunkan tekanan darah. Namun, pengolahan cara lain tidak menunjukkan khasiat ini.(source: iptek.net.id)
1.7.11
Khasiat Daun Gedi
Ini yang namanya daun Gedi (Nama lokal umum di seluruh Sulawesi Utara). Nama Latin dan nama Indonesianya belum kutemukan. Sudah kucari-cari di ensiklopedi botani dan search di Google tidak pernah ketemu. Daun ini adalah bahan baku sayuran paling favorit di Sulawesi Utara pada umumnya.
Sebenarnya ada beberapa situs dan blog yang menyebut daun gedi tapi ternyata data dan foto berbeda dengan gedi yang dikenal luas dan familiar bagi orang Sulawesi Utara. Misalnya di
(Dua ang terakhir ini terlalu memuja gedi sebagai sayurnya orang Bolmong. Mauuuunya..... Coba baku bataru deng orang Sanger deng Minahasa makang sayor gedi.... hehehe just kiding). Jika disebutkan bahwa gedi di negara lain dikenal dengan namanya seperti:Inggris: Edible hibiscus
Thailand: Po fai
Pilipina: Lagikway (lagikuway?)
coba bandingkan dengan link berikut untuk masing-masing nama.
Inggris http://en.wikipedia.org/wiki/Hibiscus atau http://en.wikipedia.org/wiki/Edible_flower
Thailand http://th.wikipedia.org/wiki/%E0%B8%8A%E0%B8%9A%E0%B8%B2
Filipina http://tl.wikipedia.org/wiki/Lagikway
Karena membingungkan, saya menantang para ahli botani di Indonesia umumnya dan di Manado khususnya untuk meneliti secara khusus daun gedi ini. Apalagi nama Latin dan nama Indonesianya belum diketahui. Atau barangkali ada pakar botani yang tahu dapat dibagikan informasinya di sini.
OK. Lepas dari soal nama, foto dan data pohon gedi, maupun kandungan kimiawinya, secara empirik daun ini menjadi sayuran favorit masyarakat Sulawesi Utara. Jika bikin tinutuan atau bubur Manado tanpa gedi berarti tidak lengkap atau bukan tinutuan. Begitu populernya gedi bagi masyarakat Sulut, sehingga ketika ada acara hajatan yang menyajikan sayur gedi (apalagi kalau dimasak santan) pasti gedi yang lebih dulu diserbu sampai ludes. Cuma sangat disayangkan, kendati sayur ini sangat populer dan merupakan sayuran favorit, sangat-sangat jarang ada restoran atau rumah makan yang menjual sayur gedi. Bahkan tidak ada satupun usaha catering pernah menyediakan menu sayur gedi. Paling tidak, hanya ada satu restoran di Manado yang menjualnya, yakni restoran ...... (aku lupa namanya) di tepi pantai Malalayang sekitar 250 meter sesudah RS Prof Kandouw.
Selain sebagai sayuran favorit dan sangat populer bagi orang Sulut, sayur (daun) gedi ternyata dipercaya memiliki khasiat obat antara lain untuk menyembuhkan asam urat, darah tinggi, susah buang air besar, maag, dan lain-lain. Bahkan bagi ibu hamil, sayur ini sangat disarankan untuk memperlancar kelahiran anak.
Cara membuat ramuannya adalah daun gedi direbus bisa ditambah rempah lain (jika mau) seperti sereh, pandan, kemangi, tomat, cabe utuh (tidak digiling/dipotong/dipecah), dan sedikit garam. Sayurnya dan kuah dimakan bersama nasi atau hanya kuahnya diminum.
Lakukan 3 kali sehari.Resep sayur Gedi:
Bahan:
Daun gedi 5 tangkai
Santan +/- 1000 cc dari 1 butir kelapa
Daun bawang 2 lembar
Daun padan 1/2 lebar
Bawang merah 3 siung
Cabe 10 buah
Ikan cakalang fufu sesuai selera
Cara memasak:
Semua rempah/bumbu dipotong-potong (kecuali cabe) lalu dimasak dengan setengah gelas santan dicampur 1 gelas air. Setelah mendidih masukkan dauh gedi yang sudah disobek-sobek. Biarkan terus sampai daun gedi layu sambil diaduk-aduk. Setelah lalyu, masukkan ikan cakalang fufu yang sudah dipotong-potong sesuai selera. Terakhir, masukkan sisa santan dan biarkan sampai mendidih sambil diaduk agar santan tidak pecah. Cicipi kandungan garamnya. Jika perlu ditambah, silakan ditambah. Jika keasinan, tambahkan sedikit air. Jika sudah pas, silakan diangkat dan disajikan panas-panas bersama nasi dan lauk lainnya. Hmmmmm. Ngileeeerrrrr.
Masakannya enak dan berkhasiat untuk kesehatan tubuh kita.Berikut ini macam-macam daun gedi yang ada di Sulawesi Utara (belum semua sempat difoto).
Khasiatnya bisa untuk turunkan tekanan darah tinggi, dan kolesterol dengan cara meminum air rebusan gedi.
Juga penyakit lain seperti maag, melancarkan ibu-ibu ketika akan melahirkan dengan cara sering makan sayur ini menjelang hari persalinan dan masih banyak fungsi lainnya.
Info Tambahan
Sebuah tim Pasca Sarjana Unhas sempat melakukan penelitian kimiawi terhadap daun gedi. Judul penelitiannya adalah:
Standardisasi Mutu Ekstrak Daun Gedi ( Abelmoschus manihot (L.) Medik) Dan Uji Efek Antioksidan dengan Metode DPPH
Quality Standardisation of Gedi (Abelmoschus manihot (L.) Medik) Leaf Extract and Test of Antioxidant Effect with DPPH Method
Quality Standardisation of Gedi (Abelmoschus manihot (L.) Medik) Leaf Extract and Test of Antioxidant Effect with DPPH Method
A. Tenriugi Daeng Pine, Gemini Alam dan Faisal Attamim
Yang menjadi sedikit kendala untuk memahami hasil penelitian tersebut, gedi mana yang diteliti. Sebab, dari penelitian ini disebutkan ketinggian pohon gedi antara 1,2 sampai 1,8 m. Padahal gedi yang menjadi sayuran favorit di Sulawesi Utara memiliki ketinggian hingga sekitar 8 meter (setahu saya dan pernah dilihat sendiri di kampung) dengan cabang-cabang dan ranting yang jarang dan merentang lebar dengan ukuran barang bisa mencapai diameter 15 cm. Karena ukurannya yang besar biasanya dicari oleh nelayan untuk dibuatkan pelampung atau "bui" jaring. (Coba perhatikan pohon gedi yang sempat aku jepret di atas di mana yang tertinggi sekitar 3 meter tapi tidak ada bunganya). Ketinggian dan besaran batang gedi ini jarang terjadi karena gedi yang ditanam petani di Sulut sering dipetik pucuknya sepanjang sekitar sejengkal untuk dikonsumsi sebagai sayur. Jadi saya ragu dengan objek penelitian oleh peneliti Unhas ini, apakah pohon gedi sayurnya orang Sulut atau gedi yang termasuk jenis bunga-bungaan. Apalagi tidak dicantumkan foto tanaman yang diteliti.
Jika merujuk pada spesis daun gedi sebagaimana disebut dalam judul penelitian itu, berarti jenisnya seperti berikut ini:
Daun Gedi Abelmoschus manihot (L.) Medik. Sama atau berbeda dengan sayurnya orang Sulut?
Coba bandingkan dengan gedi di Sulawesi Utara yang nyaris tidak pernah berbunga karena sering dipanen. Kalau sampai berbunga, berarti sudah bertahun-tahun tidak pernah dipanen dan tumbuh liar di lahan bekas ladang.
Berikut ini saya kutip bagian pendahuluan dari hasil penelitian itu dan untuk melihat naskah lengkapnya dapat Anda lihat di SINI.
Standardisasi ekstrak tumbuhan obat di Indonesia merupakan salah satu tahapan penting dalam pengembangan obat asli Indonesia. Ekstrak tumbuhan obat dapat berupa bahan awal, bahan antara, atau bahan produk jadi. Ekstrak sebagai bahan awal dianalogikan dengan komoditi bahan baku obat yang dengan teknologi fitofarmasi diproses menjadi produk jadi. Ekstrak sebagai bahan antara merupakan bahan yang dapat diproses lagi menjadi fraksi -fraksi, isolat senyawa tunggal ataupun tetap sebagai campuran dengan ekstrak lain. Adapun jika sebagai produk jadi berarti ekstrak yang berada dalam sediaan obat jadi siap digunakan, baik dalam bentuk kapsul, tablet, pil, maupun dalam bentuk sediaan topikal.Berbagai penelitian dan pengembangan yang memanfaatkan kemajuan teknologi dilakukan sebagai upaya peningkatan mutu dan keamanan produk yang diharapkan dapat lebih meningkatkan kepercayaan terhadap manfaat obat yang berasal dari bahan alam. Salah satu penelitian yang telah dilakukan adalah pembuatan ekstrak tumbuhan berkhasiat obat yang dilanjutkan dengan standardisasi kandungannya untuk memelihara keseragaman mutu, keamanan, dan khasiatnya.
Tanaman gedi (Abelmoschus manihot), suku Malvaceae, merupakan tumbuhan tahunan yang berbatang tegak dengan tinggi sekitar 1,2 – 1,8 m. Kandungan mucilago dari tanaman tersebut terdiri atas polisakarida dan protein. Tanaman ini mengandung quercetin-3-o-robinobiosid, hyperin, isoquercetin, gossipetin-8-o-glukuronid, dan myricetin (Liu et al., 2006). Bunganya mengandung quercetin-3-robinoside, quercetin-3’-glikosida, hyperin, myrecetin, antosianin, dan hyperoside. Hyperoside memiliki kemampuan antivirus, antinosiseptif, antiinflamasi, kardioprotektif, hepatoprotektif, dan efek protektif terhadap gastrimukosal (lapisan membran mukus pada lambung). Daun gedi juga telah diuji dapat mencegah ovariectomy-induced femoral ostopenia (kondisi densitas mineral tulang yang lebih rendah dari batas normal pada bagian sendi tungkai akibat operasi pengangkatan rahim/ovarium) (Lin-lin et al., 2007; Jain et al., 2009). Tanaman gedi
juga dapat meningkatkan fungsi penyaringan glomerular, mengurangi proteinuria, hyperplasia messangium
yang dapat mengurangi kerusakan jaringan ginjal (Shao-Yu et al., 2006).
Senyawa flavonoid mempunyai berbagai fungsi penting untuk kesehatan, antara lain dalam menurunkan risiko serangan penyakit kardiovaskuler, tekanan darah, aterosklerosis, dan sebagai antioksidan (Hodgson et al., 2006). Flavonoid merupakan salah satu golongan fenol alam terbesar yang terdapat dalam semua tumbuhan berpembuluh. Berdasarkan strukturnya, flavonoid adalah turunan senyawa induk flavon yang mempunyai sejumlah sifat yang sama.
Aglikon flavonoid terdapat pada tumbuhan dengan bentuk struktur yang berbeda-beda. Setiap struktur
mengandung atom karbon dalam inti dasar yang tersusun dalam bentuk konfigurasi C6-C3-C6, yaitu dua cincin aromatik yang dihubungkan oleh satuan tiga karbon yang dapat atau tidak dapat membentuk cincin ketiga. Semua varian flavonoid saling berkaitan karena alur biosintesis yang sama dari alur sikimat dan alur asetat-malonat. Flavonoid dalam tumbuhan umumnya terikat sebagai glikosida, baik O-glikosida maupun C-glikosida (Markham, 1988; Harborne, 1987).
Flavonoid pada sayuran merupakan metabolit sekunder yang dimanfaatkan untuk kesehatan dan bahan pengkhelat yang menjadi penyumbang utama terhadap kapasitas fungsinya sebagai antioksidan. Selain berfungsi sebagai antioksidan, flavonoid juga dapat memodulasi jalur sinyal sel dan efeknya dapat ditandai pada fungsi sel dengan mengubah protein dan fosforilasi lemak dan modulasi ekspresi gen (ČÞ et al., 2010).
Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu dilakukan penelitian mengenai standardisasi mutu ekstrak tanaman gedi (Abelmoschus manihot L.) Medik agar diperoleh keseragaman mutu, keamanan, dan khasiatnya sebagai antioksidan.
Berikut ini saya kutip bagian pendahuluan dari hasil penelitian itu dan untuk melihat naskah lengkapnya dapat Anda lihat di SINI.
Standardisasi ekstrak tumbuhan obat di Indonesia merupakan salah satu tahapan penting dalam pengembangan obat asli Indonesia. Ekstrak tumbuhan obat dapat berupa bahan awal, bahan antara, atau bahan produk jadi. Ekstrak sebagai bahan awal dianalogikan dengan komoditi bahan baku obat yang dengan teknologi fitofarmasi diproses menjadi produk jadi. Ekstrak sebagai bahan antara merupakan bahan yang dapat diproses lagi menjadi fraksi -fraksi, isolat senyawa tunggal ataupun tetap sebagai campuran dengan ekstrak lain. Adapun jika sebagai produk jadi berarti ekstrak yang berada dalam sediaan obat jadi siap digunakan, baik dalam bentuk kapsul, tablet, pil, maupun dalam bentuk sediaan topikal.Berbagai penelitian dan pengembangan yang memanfaatkan kemajuan teknologi dilakukan sebagai upaya peningkatan mutu dan keamanan produk yang diharapkan dapat lebih meningkatkan kepercayaan terhadap manfaat obat yang berasal dari bahan alam. Salah satu penelitian yang telah dilakukan adalah pembuatan ekstrak tumbuhan berkhasiat obat yang dilanjutkan dengan standardisasi kandungannya untuk memelihara keseragaman mutu, keamanan, dan khasiatnya.
Tanaman gedi (Abelmoschus manihot), suku Malvaceae, merupakan tumbuhan tahunan yang berbatang tegak dengan tinggi sekitar 1,2 – 1,8 m. Kandungan mucilago dari tanaman tersebut terdiri atas polisakarida dan protein. Tanaman ini mengandung quercetin-3-o-robinobiosid, hyperin, isoquercetin, gossipetin-8-o-glukuronid, dan myricetin (Liu et al., 2006). Bunganya mengandung quercetin-3-robinoside, quercetin-3’-glikosida, hyperin, myrecetin, antosianin, dan hyperoside. Hyperoside memiliki kemampuan antivirus, antinosiseptif, antiinflamasi, kardioprotektif, hepatoprotektif, dan efek protektif terhadap gastrimukosal (lapisan membran mukus pada lambung). Daun gedi juga telah diuji dapat mencegah ovariectomy-induced femoral ostopenia (kondisi densitas mineral tulang yang lebih rendah dari batas normal pada bagian sendi tungkai akibat operasi pengangkatan rahim/ovarium) (Lin-lin et al., 2007; Jain et al., 2009). Tanaman gedi
juga dapat meningkatkan fungsi penyaringan glomerular, mengurangi proteinuria, hyperplasia messangium
yang dapat mengurangi kerusakan jaringan ginjal (Shao-Yu et al., 2006).
Senyawa flavonoid mempunyai berbagai fungsi penting untuk kesehatan, antara lain dalam menurunkan risiko serangan penyakit kardiovaskuler, tekanan darah, aterosklerosis, dan sebagai antioksidan (Hodgson et al., 2006). Flavonoid merupakan salah satu golongan fenol alam terbesar yang terdapat dalam semua tumbuhan berpembuluh. Berdasarkan strukturnya, flavonoid adalah turunan senyawa induk flavon yang mempunyai sejumlah sifat yang sama.
Aglikon flavonoid terdapat pada tumbuhan dengan bentuk struktur yang berbeda-beda. Setiap struktur
mengandung atom karbon dalam inti dasar yang tersusun dalam bentuk konfigurasi C6-C3-C6, yaitu dua cincin aromatik yang dihubungkan oleh satuan tiga karbon yang dapat atau tidak dapat membentuk cincin ketiga. Semua varian flavonoid saling berkaitan karena alur biosintesis yang sama dari alur sikimat dan alur asetat-malonat. Flavonoid dalam tumbuhan umumnya terikat sebagai glikosida, baik O-glikosida maupun C-glikosida (Markham, 1988; Harborne, 1987).
Flavonoid pada sayuran merupakan metabolit sekunder yang dimanfaatkan untuk kesehatan dan bahan pengkhelat yang menjadi penyumbang utama terhadap kapasitas fungsinya sebagai antioksidan. Selain berfungsi sebagai antioksidan, flavonoid juga dapat memodulasi jalur sinyal sel dan efeknya dapat ditandai pada fungsi sel dengan mengubah protein dan fosforilasi lemak dan modulasi ekspresi gen (ČÞ et al., 2010).
Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu dilakukan penelitian mengenai standardisasi mutu ekstrak tanaman gedi (Abelmoschus manihot L.) Medik agar diperoleh keseragaman mutu, keamanan, dan khasiatnya sebagai antioksidan.
Langganan:
Postingan (Atom)
Entri Populer
-
Anda pernah digigit atau dipagut atau ditusuk binatang berbisa? Pasti sudah tahu bagaimana nyerinya. Apalagi jika digigit binatang yang pali...
-
Ini yang namanya daun Gedi (Nama lokal umum di seluruh Sulawesi Utara). Nama Latin dan nama Indonesianya belum kutemukan. Sud...
-
Penyakit maag sebenarnya lebih banyak bukan disebabkan oleh kebiasaan makan yang tidak teratur, melainkan akibat "stress" (orang ...
-
Siapa yang tak kenal dengan bawang putih? Pasti dia orang aneh. Ya, karena bawang putih sangat dikenal luas di seluruh dunia. Tanaman umb...
-
Ini cecak obat asma paling ampuh. Anda atau anggota keluarga Anda menderita asma berat? Sudah masuk-keluar rumah sakit dan tempat prakt...
-
Mengenal gejala Step: Step adalah manifetasi gangguan syaraf yang disebabkan oleh panas badan yang tinggi.Orang Manado menyebutnya sebag...
-
Anda penderita maag akut atau kronis? Segera kurangi (kalau bisa hentikan) minum obat kimia (pro***, al***, dll) karena akan menimbulkan ef...
-
Anda punya kebiasaan mengorek-ngorek lubang telinga? Hehehe, itu kebiasaan buruk yang juga pernah aku lakukan. Kebiasaan mengorek lubang ...
-
-Popularitas kulit manggis dewasa ini telah melampaui popularitas obat herbal lainnya selama beberapa tahun belakangan ini. Padahal, sebe...
-
Bulu kaki bagi seorang pria adalah hal biasa dan merupakan lambang kejantanan. Tapi bagaimana jika yang berbulu justru kaki perempuan? ...